Kita akan sedikit bercerita tentang
al firqu. Alfirqu adalah lemah lembut. Kurang lebih begitu lah artinya. Berlemah
lembutlah dalam segala hal. Itu lah yang diperintahkan Allah dan juga di
anjurkan Rasul kita, Muhammad SAW. Karena Allah pun sangat menyukai kelembutan.
Al-firqu, ia sebentuk akhlak yang
membuat orang lain merasa nyaman, aman dan damai ketika bersama kita. Dengan
menyemai kelemahlembutan, apa yang kita sampaikan akan bisa dipahami dengan
hati mereka. Karena dengan kelembutan, akan menembus batu yang keras sekalipun.
Bayangkan saja, betapa banyak orang yang menentang dan
memberontak dalam perjalanan dakwah Rasulullah SAW. Mulai dari pendeta yahudi
yang kencing di dalam masjid, orang arab badui yang mencaci maki hingga membuat
Nabi Muhammad SAW terluka karena dilempari dengan batu dan benda keras lainnya,
hingga yang menyumpahi Rasulullah segera menemui kematian. Tapi, apa yang
Rasulullah lakukan? Beliau bahkan tidak membalas, bahkan menasihati ‘Aaisyah
agar lemah lembut kepada mereka yang telah menyumpahi beliau serta menyabarkan
Malaikat yang ingin membuat perhitungan dengan orang-orang yahudi tersebut.
Tapi, apa hikmah dengan kesabaran dan kelemahlembutan
beliau?
Justru, orang yahudi dan arab badui yang menghina beliau
tersebut masuk Islam. Semua karena
akhlak mulia Rasulullah yang selalu dalam kelemahlembutan.
Subhanallah, betapa banyak pelajaran yang harusnya bisa kita
ambil hikmah dari kejadian itu.
Bagaimana dengan hari ini? Masih adakah kita selalu berlemah
lembut? Bukankah seharusnya Nabi Muhammad adalah contoh bagi kita semua??
Oh, mengapa dan mengapa?? Lagi lagi adalah masalah
kebobrokan akhlak umat. Permasalan kecil, selalu menjadi perdebatan besar.
Segelintir orang-orang bijaksana pun harus tertutupi adanya karena ulah para penghasut.
##Do’a pagi ini.
Ya Allah, teguhkanlah orang-orang Islam dalam jalan lurusMu.
Teguhkan pula umat Muhammad dalam satu persatuan. Saling bersabar dan
mengingatkan saudaranya dalam kelemahlembutan. Aamiin