Wednesday, December 16, 2015

Kenangan

Jika ditanya apakah kita punya kenangan, jawabnya pasti. Tapi coba kita tanya pada diri, bagaimana kenangan yang kita punya. Pasti jawabannya berbeda-beda lagi pada setiap orang. Apalagi yang kita alami satu sama lain tidak lah sama. Maka miliki lah kenangan kita dalam setiap detik selama masih bernafas.

Teman, apakah kenangan itu berharga menurut kalian? Tentu bukan diukur dengan nilai uang. Kita pasti punya jawabannya masing-masing. Seberapa berharga kenangan itu. Seberapa besar kita mampu menghargai sebuah kenangan itu.

Kita memang tidak hidup hanya untuk sebuah kenangan, tapi  dengan kenangan kita merasa hidup.

Mungkin itu yang bisa kurasakan. Karena dengan kenangan, baik itu bahagia, kecewa, kegagalan dan semuanya itu pembelajaran terbaik dalam hidup. Belajar lebih dan lebih dari masa sebelumnya. 

Sebenarnya aku tidak ingin banyak mengulas tentang sebuah arti dari kenangan itu. Karena hari ini aku harus belajar melepaskan sebuah benda yang aku anggap sebuah kenangan berharga.

Sebuah baju kehormatan sebagai salah satu peserta terpilih untuk mewakili daerah dalam kancah nasional. Karena moment itu adalah prestasi nasional yang pertama kali ketika masa Sekolah Menengah Atas. Prestasi yang bisa membawaku bertemu kawan-kawan seantero indonesia bahkan beberapa dari luar negeri. 

Ya, padahal tidak hanya baju yang kudapatkan. Tapi, baju itu seolah-olah sangat nyaman untuk ku pakai bertahun-tahun sehingga ke manapun ku pergi, aku tetap membawanya. Padahal sudah hampir 10 tahun terus di pakai sehari-hari. Bukan tersimpan rapi di lemari. Bayangkan aku memakai baju kaos itu ketika santai, agenda outbond dan lainnya, bisa bertahan begitu lama. Bukannya tidak pernah robek, tapi aku kembali menjahit dan menjahitnya hingga masih bisa ku pakai bertahun-tahun. Tapi kali ini aku benar-benar harus merelakannya menjadi kain pel.

Sedih. Kebersamaan yang kupertahankan sekian lama harus kandas hari ini.
Tapi, kembali ku bisa belajar dengan kehilangan ini.

Sebuah kenangan itu tak terbatas oleh ruang dan waktu. Apalagi hanya dengan sebuah benda. Karena kenangan indah itu bersemayam di jiwa, bercahaya di pelupuk mata.

No comments:

Post a Comment